Arsip Tag: madinah

Haji Plus Plus Plus

once upon a time my brother attend a training which the seat provide in ballroom table. in his table he sat with some Indonesian multi billionaire who speak about their rich. here the story..

ah lanjutnya pake bahasa endonesa aja ya..ndak biasa pake bahasa inggeris. nah cerita berlanjut ternyata salah satu peserta yang duduk dengan ifan adalah pemilik pabrik Semen M*, dan pemilik salah satu Mall terbesar di ibukota.singkat cerita, si ifan yang bermesin feeling ini dengan mudah bergaul dengan siapa saja. di pelatihan itu dia sudah dianggap adek oleh si pemilik pabrik semen yang ternyata berasal dari prambanan. klop dah

“wah itu baru pertama kali aku naik alphard bang” 😀

sampai pada suatu waktu dia ketemud dengan  mas mas milyuner ini yang lagi mampir di jogja dan mereka make appointment di starbucks sambil ngobrol ngalor ngidul. kemudian sampailah cerita tentang Haji, karena si mas ini habis pulang haji ceritanya. Berhubung beberapa bulan sebelumnya si ifan sempat ke haramain mbantu bapak saya ngurus kontrak2 hotel dan barcode di mekkah dan madinah. jadi,  obrolan menjadi agak nyambung. dari obrolan yang agak nyambung itulah adek saya ini berhasil mengorek fakta bahwa haji itu banyak macamnya. bukan hanya  haji dengan ONH biasa dan Haji Plus, melainkan ada juga Haji Plus Plus Plus

Haji Plus Plus Plus?

Lanjutkan membaca Haji Plus Plus Plus →

antara stabucks dan nabawi

di awal tahun 2007, selepas dari dari mekah untuk menyelesaikan prosesi haji, kami pergi ke madinah..kotanya nabi, kota yang lebih ramah penduduknya banyak senyum. pokoknya kotanya Rasul banget deh..Allahumma shalli ‘alaihi

waktu itu musim dingin mengingat titipan oleh oleh belum dibeli semua dan persediaan living cost mulai menipis, harus menentukan prioritas belanja:). jas penangkal dingin beli di loakan, beli oleh oleh yang murah meriah dan sekaligus  dapet banyak berlimpah. waktu itu saya masi cupu cupunya sekaligus penasaran kenapa temen temen saya banyak main ke kafe kalo malem, bukannya buat nescafe sama aja rasanya..mau ke kafe kalo di jogja kok diliat dari interiornya kayanya mahal, mending buat nonton (hobi saya dulu,  dan sekarang )

Lanjutkan membaca antara stabucks dan nabawi →