hari ini adalah hari terakir kami di karimunjawa. nanti malam kita udah cabut ke jawa lagi. so this morining we hunt for sunrise, kerana hari hari berikiutnya ketiduran setelah shalat subuh. setelah menunaikan shalat subuh, dengan wajah masih ngantuk dan nyawa yang belum juga genep. kita ke dermaga karimunjawa. walopun yogdie a.k.a tour leader sudah kasih notice bakalan agak ketutup bukit sunrisenya.
sampe di dermaga, masih rada gelap. akhirya kita milih tempat buat nongkrong yang asyik yang kira kira kalo matahari terbit kita jadi orang orang pertama yang ngeliat. tapi percuma. bukit menjadi barrier yang signifikan sehingga kita ngga bisa ngeliat sunrise secara sempurna di pagi itu
tanpa kita sdari ada perahu kecil yang mendekat dari rumah apung di sekitar dermaga. ada 3orang di perahu it: ayah , ibu dananaknya yang masih kecil. beserta barang bawaannya. awal kupikir mereka adalah pedagang yang jualan di pulau utama. ternyata dugaan sayah salah. mereka bawa 8 buah jerigen kosong. dan seketika itu kita nyadar kalo di belakang ada sumber air tawar milik pemerintah
so , pasangan suami istri ini dengan cekatang mengisi satu persatu jerigen isi 10 liter yang mereka bawa dengan air tawar. kemudian bersama sama menggotongnya kembali ke kapal kecli mereka. penasaran, aku bertanya berapa kali sehari mereka melakukan ini. mereka menjawab
” ya kadang sekali kadang dua kali mas”
” disini banyak air tapi asin semua”seloroh si istri
kami pun tersenyum kemudian bengong. tanpa kami sadari kami menemukan sunrise yang lain disini. semangat pagi untuk memulai hari dengan semangat dan kerja keras, tanpa mengeluh.
semangat pagi..